Majelis Klaten - Dalam semalam, Sunan Kalijaga membangun:
- Masjid Wiro (Bayat)
- Masjid Jeto (Trucuk)
- Masjid Puluhan (Trucuk)
Dongeng tutur lisan Orangtua di Dukuh Wiro, Desa Wiro. Seperti data di atas terdahulu, jika di Wiro juga ada masjid tua. Ketiga masjid tadi sama-sama disebut Masjid Tiban oleh masyarakat setempat.
Konon, dahulu kala, saat banjir karena sungai meluap, bedug Masjid Jeto akan berjalan sendiri melawan arus (nyungsung) menuju Masjid Wiro.
Masjid Jeto terletak di Dusun Jeto, Desa Gaden, Trucuk. Kata "Jeto" berasal dari "injet" (kapur sirih) dan "boto" (batu bata).
Masjid beratap tumpang satu. Masih ada bedug gaya Yogyakarta tetapi disimpan. Cagak papat atau soko tiang masjid sudah tidak ada lagi. Sumur keramat berada di depan masjid. Disamping dan belakanganya berupa pemakaman dengan nisan Bayatan. Karena bahan baku nisan Bayatan dari gunung kapur karst yang terletak di selatan masjid, menyeberang sungai bernama Gunung Jeto.
Mustaka dari tanah liat masjid pernah terlihat di halaman makam Ki Ageng Jayengresmi yang terletak di belakang masjid.
Selain itu tidak banyak cerita maupun tulisan tentang Masjid Jeto.
0 Komentar