Majelis Klaten - Masjid Golo atau Gala terletak di Desa Paseban, Bayat, Klaten. Masjid ini dipercaya didirikan oleh Sunan Pandanaran.
Bangunan masjid hanya terdiri dari bangunan utama, tanpa serambi maupun pawestren, maupun kolam. Berukuran 11,5 m X 11,5 m. Terdiri dari 16 tiang masjid dan 3 pintu masuk, di utara, selatan dan timur. Masjid berada tingkat ketiga. Ketinggian sekitar 20 m dari jalan.
Kata Gala dimaknai "ga" yang berarti angka 1 dan "la" yang berarti angka 7, atau 17 yakni 17 rakaat dalam Sholat 5 Waktu.
Disekeliling masjid terdapat makam-makam kuno, seperti makam awal Sunan Pandanaran; lalu makam Kyai Ghozali yang menurunkan Ulama-ulama di Girikusumo Mranggen Demak dan Ponpes Al Manshur Popongan; juga makam Leluhur Ponpes Sunan Pandanaran Yogyakarta dan sebagainya.
Beberapa Serat/Kitab/Babad tua yang berkaitan dengan Masjid Gala/Golo:
- Serat Lokajaya, Serat Candrakantha, Serat Kandhaning Ringgit Purwa: mengisahkan awal perjalanan Dakwah Sunan Pandanaran
- Babad Nitik: mengisahkan tentang perjalanan Sultan Agung Hanyakrakusuma dari Mataram mencari dan menziarahi Sunan Pandanaran dan pemugarannya.
- Babad Trunajaya-Surapati: mengisahkan akhir perlawanan Trunajaya yang dibantu Panembahan Romo dari Kajoran. Masjid Gala yang dipertahankan oleh Raden Mindel dikepung oleh Kartasura dan Londo sampai Raden Mindel gugur
- Babad Kartasura: kelanjutan kisah Babad Trunajaya-Surapati, Masjid Gala dikepung lagi oleh Kartasura dan Londo, dipertahankan oleh Pangeran Sumendi Wangsadriya namun berhasil menyelamatkan diri. Sumendi Wangsadriya ini kemudian menurunkan sanad maupun nasab kepada Kyai Muhammad Besari di Ponorogo
- Serat Centhini: kisah Mas Cebolang berkunjung ke Pangeran Tembayat dan disuguhi aneka olahan khas Bayat, termasuk tempe
- Babad Diponegoro: Pangeran Diponegoro meminta restu kepada Kyai Abdani dan Kyai Anom menjelang pecah perang
0 Komentar