oleh: Minardi, Pemerhati Sejarah Bayat
Majelis Klaten - Kitab Adab Al-‘Alim wal Muta’allim yang berartii etika orang berilmu dan pencari ilmu merupakan salah satu karya Hadlatussyaikh KH Hasyim Asy'ari. Pembahasan dalam kitab ini setidaknya bisa diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) bagian. Bagian pertama membahas tentang keutamaan ilmu, keutamaan belajar, dan mengajarkannya. Bagian kedua membahas tentang etika seorang dalam tahap pencarian ilmu. Bagian ketiga membahas tentang etika seseorang ketika sudah menjadi alim atau dinyatakan lulus dari lembaga pendidikan.
Kitab Adab Al-‘Alim wal Muta’allim merupakan gubahan atas kesanadan keilmuwan Simbah Hasyim Asy'ari dari para Gurunya. Ternyata jika ditarik sampai ke atas, sampai keilmuwannya kepada Simbah Sunan Pandanaran ing Tembayat.
Naskah Kemandalaan Kemaharajaan Majapahit yakni Suluk Silakrama karya Empu Prapanca, digubah oleh Sunan Kalijaga atas perintah Sunan Bonang menjadi Serat Dewa Ruci.
Diajarkan kepada Sunan Pandanaran menghasilkan Serat Nitibrata.
Diajarkan kepada Ki Ageng Donopuro menghasilkan Serat Swakawiku.
Diajarkan kepada Kyai Kasan Besari menghasilkan Serat Krama Nagara.
Diajarkan kepada Kyai Anggamaya menghasilkan Serat Dharmasunya.
Diajarkan kepada Yasadipura I menghasilkan Serat Sana Sunu.
Diajarkan kepada Kyai Ketib Anom menghasilkan Serat Wulang Semahan.
Diajarkan kepada Sholeh Asnawi menghasilkan Serat Dasasila.
Diajarkan kepada Sholeh Darat (Semarang) menghasilkan Kitab Sabilul Abid.
Diajarkan kepada Hadlatussyaikh KH Hasyim Asy'ari menghasilkan Kitab Adabul 'Alim wal Muta'allim.
0 Komentar